Makna Keris Dalam Pernikahan Adat Jawa

DALAM tradisi pernikahan adat jawa seringkali kita melihat busana mempelai laki-laki dilengkapi dengan keris, dimana terdapat lilitan ronce (karangan, red) bunga Melati di pada wrangka atau sarung-hulu keris yang terselip di pinggangnya. Orang awam mungkin itu hanya sebatas hiasan saja, tanpa makna. Padahal, setiap prosesi pernikahan sendiri pasti ada maknanya, termasuk busana dan aksesoris yang menyertainya.

Di kalangan masyarakat Jawa pada umumnya untuk upacara perkawinan, para kaum prianya harus mengenakan busana Jawi jangkep (busana Jawa lengkap).Kewajiban itu harus ditaati terutama oleh mempelai pria, yaitu harus menggunakan busana pengantin gaya Jawa yaitu berkain batik, baju pengantin, tutup kepala (kuluk) dan juga sebilah keris diselipkan di pinggang. Mengapa harus keris? Karena keris itu oleh kalangan masyarakat di Jawa dilambangkan sebagai symbol “kejantanan.” Dan terkadang apabila karena suatu sebab pengantin prianya berhalangan hadir dalam upacara temu pengantin, maka ia diwakili sebilah keris. Keris merupakan lambang pusaka.

Sumbar 1 : Link

SECARA tradisional pakaian adat jawa untuk pria identik dengan mengenakan keris yang diletakkan di bagian pinggang belakang. Meskipun bukan keris sungguhan, ternyata ada makna dibalik senjata tradisional masyarakat Jawa ini.

Seperti dikatakan Prapto Yuwono dalam tayangan langsung di INews TV. Budayawan Jawa ini menjelaskan ada makna dibalik penggunaan keris pada pakaian tradisional pria jawa. Termasuk pada pakaian adat yang dikenakan Bobby Nasution sepanjang acara resepsi pernikahannya bersama Kahiyang Ayu.

Lebih lanjut Prapto menjelaskan dahulu hanya para pria jawa berkedudukan saja yang membawa keris. Sementara jika dilihat dari penggunaan keris pada pengantin jawa, ini semata hanya satu langkah melestarikan budaya. Sekarang juga itu bukan keris sungguhan, hanya lebih sebagai aksesoris.


“Keris bagi pria jawa digunakan sebagai pegangan maknanya untuk perang bahkan keris itu bisa mewakilkan diri pemiliknya. Misalnya si pemilik tidak bisa hadir tapi saat ada kerisnya maka bisa mewakili dirinya. Dahulu maknanya seperti itu sekarang terdengar aneh,” terang Prapto.


Kesan gagah, berani dan tegas secara otomatis akan langsung terpancar dari pria jawa saat mengenakan keris. Dahulu orang menjadikan keris sebagai salah satu tanda kedudukan seseorang.

Pria ini lebih lanjut mengatakan pernikahan Kahiyang dan Bobby ini memang merupakan kawinan dua suku namun sangat terasa kental sekali adat Jawanya terutama Solo. “Solo sangat kaya akan nilai budaya. Tapi budaya ini sesuatu yang dinamis, ada nilai dan kepantasannya,” pungkas Prapto.


Sumber 2 : Link


Komentar

Postingan Populer